Rabu, 13 Maret 2013

Tanpa Judul

Entah apa yang kita fikirkan saat kita sama-sama dengan sengaja berbincang melalui pesan singkat yang kita sendiri tak tau kemana arah pembicaraan itu. Saling mengirimkan pesan yang menunjukan “itu tuh yang aku rasain, itu yang ada di hati aku”. Tapi kita tau hanya ini yang bisa kita lakukan untuk menyegarkan kehausan di hati kita, kita harus berada di sisi gelap untuk mencari sebuah kebersamaan. Mencoba keluar namun tertutup oleh dinding - dinding yang menjulang dan memenjara kita dalam keterasingan. Sering kita alami, berjalan di tengah ketidakpastian, menyelami kesendirian. Merangkai ribuan kata untuk menenangkan hati, memberitahu pada kehidupan lain di luar sana jika disini, di hati ini ada beban dan sebuah perasaan yang berada dalam sebuah ruang yang sama. Beban yang seakan terus menghantui kita, dan akhirnya membuat jarak diantara kita. Dan sebuah perasaan yang akan selalu menguatkan kita. Sebuah perasaan yang akan selalu mencaci dan mencabik - cabik segala ketidakmampuan. Sebuah perasaan yang akan selalu menuntun dan membimbing kita keluar dari segala kebuntuan dan menunjukkan kita akhir cerita, kebahagian yang tak kan pernah putus. 


Hanya perasaan dan keyakinan yang membuat kita bertahan. Selalu kita katakan kita punya perasaan yang sama dan keyakinan akan kita yang tak akan mudah untuk di goyahkan” dan kita pun tau kebenaran akannya. Kita yang akan melangkah bersama menghadapi segalanya hanya dengan beramunisikan perasaan dan keyakinan itu. Keyakinan dimana kita akan menggapai mimpi - mimpi bersama, meraih segala cita kita. Keyakinan yang suatu hari nanti akan membawa kita keluar melewati kegelapan dan menerobos dinding. Membawa kita menuju pada cahaya yang tak berujung, cahaya yang akan mendekap erat kita, cahaya yang akan selalu membasuh kita setiap detiknya.  Keyakinan yang akan semakin memantapkan setiap langkah yang akan kita pijak. Dan sekarang, kita perlihatkan pada dunia bagaimana kita melewati kegelapan itu, kita buktikan jika kita bukan hanya seongok daging yang menyatukan nafsu dan kebodohan bersama. Kita buktikan jika kita akan dan mampu menjadi seperti apa yang kita pikirkan dengan cara kita sendiri, dan membuat kebanggaan akannya. Dan Tuhan tau betapa kuatnya kita sehingga Dia memberikan cobaan yang setimpal pada kita.


Kini setetes tinta awal cerita telah kita goreskan, sebuah keputusan dari kumpulan keberanian yang kita luapkan. Karena kita yang tau apa yang akan kita hadapi. Karena kita yang mengerti bagaimana masa depan itu akan kita rangkai. Karena kita yang pahami bagaimana kebahagian itu singgah dalam diri kita. Kita yang akan terus hidup untuk kita, dan kita yang akan terus tersenyum untuk kita. Dan kita, bukan hanya sekedar aku dan kamu yang menyatukan perasaan. Bukan sekedar aku dan kamu yang selalu bersama. Aku dan kamu yang sekedar menjalani hidup bersama. Atapun bukan aku dan kamu yang tertunduk akan keadaan. Tapi aku dan kamu yang mampu menakhlukan segala cobaan dunia bersama. Aku dan kamu yang saling menjaga dalam keadaan apapun. Aku dan kamu yang akan berjuang mendengarkan hati. Serta, aku dan kamu yang selalu mencintai, selalu. I love you, honey :* <3 .


           twitter @septianws
           skype septian.ws1