Aku juga ngga tau kebenaran akan penyakit yang aku
derita saat ini. Hanya lidah ku sendiri yang memvonisku positif terkena olehnya
dari setiap gejala yang aku tunjukan. Yang pasti aku ngerasain bahagia saat aku
ngrasa kamu ada di samping aku. Perasaan yang kekanak-kanakan?emang. Karna ngga
mungkin kamu akan selalu ada di samping aku, tapi ini lah kenyataannya. Udah pernah
aku rasain saat kita jauh, kamu ngga ngasih aku kabar, aku pun ngga ada
keberanian buat nyoba ngehubungin kamu. Hmm begonya aku. Dan kita pun susah
untuk ketemu, selain karena jarak, kesibukkanmu pun kadang-kadang buat aku
jengkel. Ketemuan yang udah kita rencanain, sering kali batal karenanya. Aku
sering kali berandaikan ikut dalam kesibukkan yang sama denganmu, sehingga
waktu untuk kita akan semakin banyak. Tapi tentu itu sulit untuk terjadi,
karena aku pun punya kesibukkan sendiri walaupun dengan volume yang lebih
kecil. Tapi aku terus mencoba mencari cara untuk sesering mungkin ada di dekat
kamu, mempertemukan pujaan hati ini.
Dan sebuah pertanyaan yang paling sering ada dalam
pikiranku adalah “Apakah kamu punya perasaan yang sama denganku?”. Itu pula yang
sering membuat aku takut, takut jika aku harus kehilangan kamu. Aku memang
seorang pengecut yang tak bisa berkata saat dihadapanmu, namun aku bukan
pecundang yang akan menyakiti dan mempermainkan hatimu. Seakan pandanganmu
masuk menusuk mataku hingga seluruh sarafku terhenti, dan dalam sekejap logika
berfikirku pun musnah. Sungguh keadaaan yang sangat meprihatikan dimana aku
hanya bisa terdiam dan sekedar membalas senyum saat ada di hadapanmu. Kadang
skenario yang sudah ada pun, harus di ganti secara paksa dan mendadak mengingat
kronisnya keadaanku waktu itu. Memanglah benar jika panah asmara telah menancap
di dada maka rasa sakitnya akan membuat mata dan otak tak lagi bisa bekerja
dengan semestinya. Dan kini yang aku tau hanya lah menjagamu, membahagiakanmu, dan terus
bersamamu.
Kadang aku melihat kamu mulai tertarik denganku,
namun dalam sekejap kau buat itu serasa mimpi buatku. Aku pun hanya bisa
merenung, memikirkan apa yang sebenarnya ada di hatimu. Tanpa kau sadari aku
pun sering memperhatikan kamu bercanda
dengan lawan jenis lain disana. Dan sebuah besi tampak seperti mencambuk hatiku tanpa bekas. Hingga rasa
sakitnya tak bisa lagi aku ungkapkan. Ingin aku memalingkan pandanganku tapi
aku tak bisa, aku ingin memandangmu. Hingga tersirat dalam benakku, mencintai
tak meski bersama, menyayangi tak mesti selalu bersentuhan dan menjaganya
adalah hal yang paling utama. Karna hanya lah senyum di wajahmu kelak yang aku
harapkan, tak akan aku biarkan senyum itu pudar ataupun berhenti menerangi
dunia ini. Sepasang kata ini yang hingga kini selalu mengiringi langkahku. Bukan
aku menyerah, aku hanya mencoba mengerti. Aku tak akan pernah menyerah karna
aku punya mimpi dan tujuan yang harus aku capai. Cemburu ini memang lah sebuah bukti, jika perasaan itu
benar-benar ada buat kamu. Aku selalu takut jika aku harus jauh dari kamu. Dan
bodohnya lagi, aku terlalu menampakkan sikap itu, hancurlah semua harga diriku.
Namun ini lah yang memang harus terjadi, tak bisa lagi aku mengelaknya. Semua
perasaan ini ngebuat aku selalu tampak bodoh di hadapannya, padahal aku udah
nyoba buat tampak sekeren mungkin.
Harga diri ini tak lagi penting jika harus di bandingkan denganmu. Namun aku
tau, kau hanya bercandanya karna tatapanmu selalu mencari dimana keberadaanku.
Tak tau apa lagi yang harus katakan, hanya
perasaan bahagia saat ada di dekatmu. Pandangan ku pun tak mau lepas dari kamu,
hingga dalam mimpi hanya kamu yang aku cari. Kamu ngga gunain sihir apa pun
kan?hehehe. Dan . . .tetaplah disini, denganku. Merangkai setiap mimpiku dan
mimpimu, menjadi mimpi kita. Denganmu dan bahagia, ya kedua kata itu yang ingin
aku rangkai bersamamu. Dan aku merasa pantas untukmu karna aku mampu menjaga
dan membuatmu bahagia. Yakin lah dengan ku.
twitter @septianws
skype septian.ws1
skype septian.ws1